Masalah Mahasiswa dalam apenulisan Skripsi

Masalah mahasiswa dalam menentukan tema skripsi sering kali menjadi tantangan besar karena berbagai alasan. Berikut beberapa masalah yang umum dialami:

Minimnya Ide atau Inspirasi
Mahasiswa sering merasa kesulitan menemukan ide yang menarik dan relevan.
Kurangnya eksplorasi literatur dan minimnya pemahaman teoritis atas bidang jurusan kuliah yang telah diambil menyebabkan kesulitan berfikir dalam menemukan masalah yang potensial untuk dijadikan tema bahasan dalam penulisan skripsi
Takut Tema Sudah Digunakan. Kekhawatiran bahwa tema yang dipilih dianggap “tidak baru” atau sudah banyak diteliti sebelumnya sering menjadi hambatan. Padahal, jika ditelisik lebih dalam penelitian lanjutan dari tema yang sudah dilakukan justru dapat memberikan kontribusi baru.
Pengaruh Eksternal tekanan dari dosen, teman, atau keluarga dan rasa untuk memilih tema tertentu sering menyebabkan mahasiswa tidak percaya diri dengan pilihannya sendiri, tidak Memahami Skop Penelitian Mahasiswa sering memilih tema yang terlalu luas atau terlalu sempit, sehingga sulit untuk dilakukan penelitian dalam waktu yang terbatas. Kurangnya diskusi dengan dosen pembimbing dan rekanan kuliah
tidak sedikit mahasiswa yang ragu atau takut berdiskusi dengan dosen pembimbing sehingga kehilangan arahan dalam memilih tema yang sesuai.
Akses ke literatur, jurnal, atau referensi ilmiah yang terlalu banyak di internet, apalagi sekarang hadirnya fitur AI (Artificial Intelegent) yang dapat generate apapun yang kita tuliskan ataupun dengan perintah suara yang sebenarnya hasilnya pun belum seratus persen benar dalam memberikan hasil seperti kata Prof Stella christie selaku Wamen Pendidikan pemerintahan yang baru, hal ini menyebabkan kekeliruan yang akan melakukan penulisan skripsi.

Lagi nyari referensi untuk skripsi di Mendeley ini cara paling efektifnya!!!

Mumet ngerjain skripsi karena bingung harus mulai dări mana itu hal yang wajar ketika kita tidak Punya banyak referensi Mengenai tema penelitian kita. Ngomong-ngomong soal referensi pasti Platform Mendeley tidak akan asing lagi di telinga para peneliti. Karena di platform ini semua jenis referensi akademik akan mudah ditemui mulai dări artikel jurnal baik nasional atau international, buku dan conference paper.

Biar ga nambah mumet karena cuman di pikirin terus alias ga dikerjain-kerjain mending langsung cus cari referensinya di mendeley, berikut beberapa trik yang paling efektif nutuk nyari referensi yang berkualitas di Mendeley :

 

Bagaimana Manusia Bertuhan

  1. Konsep Manusia

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki keistimewaan yang membedakannya dari makhluk lainnya. Dengan dianugerahi akal, bahasa, dan hak asasi, manusia hidup sebagai makhluk sosial yang tidak dapat terpisah dari interaksi dan kehidupan bersama dalam masyarakat. Manusia adalah makhluk yang memiliki struktur dan fungsi diciptakan secara sempurna oleh tuhan Yang Maha Esa dibandingkan makhluk yang lainnya.

Manusia adalah salah satu spesies makhluk hidup yang mendominasi planet Bumi. Istilah “manusia” digunakan untuk mengacu pada anggota spesies Homo sapiens, yaitu makhluk hidup yang memiliki kemampuan kognitif dan intelektual yang tinggi dibandingkan dengan spesies lain di Bumi.

Ada beberapa dimensi manusia dalam pandangan Islam, yaitu:(Desmita 2007)

  1. Manusia Sebagai Hamba Allah (Abd Allah)

Sebagai hamba Allah, manusia wajib mengabdi dan taat kepada Allah selaku Pencipta karena adalah hak Allah untuk disembah dan tidak disekutukan.(Qardhawi 1994) Bentuk pengabdian manusia sebagai hamba Allah tidak terbatas hanya pada ucapan dan perbuatan saja, melainkan juga harus dengan keikhlasan hati, seperti yang diperintahkan dalam surah Bayyinah: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS:98:5).

  1. Manusia Sebagai al- Nas Manusia,

Di dalam al- Qur’an juga disebut dengan al- nas. Konsep al- nas ini cenderung mengacu pada status manusia dalam kaitannya dengan lingkungan masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan fitrahnya manusia memang makhluk sosial. Dalam hidupnya manusia membutuhkan pasangan, dan memang diciptakan berpasang-pasangan seperti dijelaskan dalam surah al- Hujurat: “Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: 49:13). Dari dalil di atas bisa dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang dalam hidupnya membutuhkan manusia dan hal lain di luar dirinya untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya agar dapat menjadi bagian dari lingkungan soisal dan masyarakatnya.

  1. Manusia Sebagai khalifah Allah

Hakikat manusia sebagai khalifah Allah di bumi dijelaskan dalam surah alBaqarah ayat 30: “Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: ”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.” (QS:2: 30), dan surah Shad ayat 26,“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. …” (QS:38:26). Dari kedua ayat di atas dapat dijelaskan bahwa sebutan khalifah itu merupakan anugerah dari Allah kepada manusia, dan selanjutnya manusia diberikan beban untuk menjalankan fungsi khalifah tersebut sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan.(Shihab 1994) Sebagai khalifah di bumi manusia mempunyai wewenang untuk memanfaatkan alam (bumi) ini untuk memenuhi Kebutuhan hidupnya sekaligus bertanggung jawab terhadap kelestarian alam ini. seperti dijelaskan dalam surah al- Jumu’ah, “Maka apabila telah selesai shalat, hendaklah kamu bertebaran di muka bumi ini dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (QS: 62: 10), selanjutnya dalam surah AlBaqarah disebutkan: “Makan dan minumlah kamu dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu berbuat bencana di atas bumi.” (QS: 2 : 60).

Hello world!

Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!